Get Rich Quick Scheme

Get Rich Quick Scheme
Skema cepat kaya merupakan skema di mana sejumlah uang akan disimpan atau diinvestasikan ke penyelenggara dengan janji dan persyaratan bahwa uang deposit tersebut akan dikembalikan kembali dengan keuntungan, biasanya lebih tinggi dari apa yang diberikan oleh lembaga keuangan resmi.

Selasa, 06 September 2011

Skema Piramida 7 - Pyramid Scheme - 层压式推销 - 層壓式推銷 - Céng yā shì tuīxiāo

Skema Piramida 7 - Pyramid Scheme - 层压式推销 - 層壓式推銷 - Céng yā shì tuīxiāo



Bagaimana membedakan antara bisnis yang legal dengan skema piramid


Penipuan Piramida berusaha untuk mendapatkan uang dari Anda (dan cepat). Perusahaan pemasaran Multilevel berusaha untuk menghasilkan uang ketika Anda membangun bisnis Anda (dan mereka) menjual produk konsumen. Sebelum Anda mendaftar dengan perusahaan, selidiki dengan hati-hati.

Cara yang baik untuk memulai adalah dengan menanyakan diri Anda tiga pertanyaan:

1. Apakah Anda memiliki resiko kerugian keuangan dengan terlibat dengan perusahaan ini?
Jika jawaban untuk pertanyaan ini adalah ya, kami katakan "hati-hati" Ini mungkin sah tetapi kebanyakan perusahaan penjualan langsung tidak memerlukan investasi yang besar atau risiko kerugian keuangan.

2. Apakah uang yang akan Anda dapatkan berasal terutama dari penjualan produk atau pelayanan kepada konsumen dari produk-produk atau jasa tersebut?
Jika jawaban untuk pertanyaan ini tidak dan uang yang diperoleh berasal dari beberapa sumber lain (misalnya merekrut atau biaya pencarian orang, inventoris stock, penjualan kit dan alat bantu penjualan), maka Anda memiliki skema piramida ilegal dan kami menyarankan orang untuk pergi menjauh. Sesederhana itu.

Harap dicatat bahwa kami masukkan dalam definisi kami penjualan bagi tenaga penjualan untuk konsumsi pribadi atau keluarga sebagai penjualan kepada konsumen utama. Tidak ada yang tidak etis atau ilegal untuk kompensasi berdasarkan konsumsi pribadi atau keluarga, asalkan jumlah yang dibeli untuk konsumsi pribadi dan keluarga adalah wajar dan produk yang cukup terjangkau.

3. Apakah Anda akan membeli produk perusahaan jika Anda bukan anggota dari organisasi penjualan?
Jika jawabannya tidak, Anda tidak akan membelinya, maka mengapa Anda ingin menjual untuk sebuah perusahaan yang produknya tidak menurut Anda tidak layak untuk dibeli, baik untuk digunakan Anda, keluarga atau teman.





Menyikapi Skema Piramida: Belajar Dari Pengalaman Albania

Albania adalah salah satu negara termiskin di Eropa. Sebelum tahun 1985, Albania praktis terisolasi dari negara lain akibat dari kebijaksanaan komunisme di negara itu. Albania tidak mengenal konsep kepemilikan karena seluruh properti dimiliki oleh negara. Pada saat transisi dimulai pada tahun 1991, Albania adalah negara yang sangat miskin dan hampir semua penduduknya tidak mengerti sistem ekonomi pasar.

Dengan kondisi demikian, penduduk Albania menjadi sasaran empuk bagi para ‘pengusaha’ skema piramida. Hal ini juga didukung oleh pemerintah Albania yang tidak melakukan apapun untuk mencegah praktik tersebut. Pada beberapa kasus pejabat pemerintahan terlihat mendukung praktik skema piramida tersebut. Bahkan pada November 1996, Perdana Menteri dan Juru Bicara Parlemen menerima medali penghargaan dari salah satu skema piramida tersebut.

Di antara pengelola skema piramida juga terjadi persaingan untuk memperebutkan ‘downline’ dari seluruh 3.5 juta penduduk Albania. Mereka berlomba-lomba untuk meningkatkan tingkat ROI, mulai dari 10% per bulan sampai dua kali lipat setiap bulannya. Padahal tingkat inflasi Albania hanya sekitar 15% setiap tahunnya.

Pada Oktober 1996, atas desakan IMF dan Bank Dunia, menteri keuangan mengumumkan peringatan ke masyarakat tentang bahaya skema piramida ini. Sayangnya, Presiden Albania Sali Berisha justru membuat pernyataan yang mendukung praktik-praktik skema piramida ini. Pers dan masyarakat bereaksi negatif, IMF dituduh berusaha untuk menutup usaha paling sukses di Albania. Pihak-pihak yang menentang skema piramida menjadi pihak-pihak yang tidak populer di mata masyarakat.

Pada Januari 1997, dua praktik skema piramida terbesar bangkrut dan hal ini menyebabkan huru-hara dimana-mana. Pada Maret 1997, pemerintah kehilangan kontrol atas Albania bagian selatan dan sebagian besar angkatan bersenjata melakukan desersi. Pemerintah menjanjikan pemilihan umum pada bulan Juni dan untuk sementara pemerintahan sementara diberlakukan. Pada akhirnya, 2000 meninggal akibat masalah ini. Sedangkan mata uang terdepresiasi sebanyak 40% dan harga meningkat 28% selama paruh awal tahun 1997. Praktik skema piramida tersebut berhasil mengeruk uang sebesar $1.2 milyar, atau kurang lebih 50% dari GDP.

Kasus Albania ini adalah sebuah model bagaimana skema piramida dapat merusak perekonomian sebuah negara. Luas negara Albania tak lebih dari luas Jawa Barat, sedangkan jumlah penduduknya hanya 1/10-nya. Kecilnya negara Albania menjadi simulasi yang baik bagaimana praktik ‘money game’ mempengaruhi sebuah negara. Indonesia yang jauh lebih besar dari segi luas wilayah, jumlah penduduk dan kematangan ekonominya tentunya bisa lebih baik dalam menghadapi skema piramida. Walaupun demikian tentunya kita tidak menginginkan perekonomian kita terdegradasi hanya karena kita membiarkan praktik skema piramida merajalela.

Siapakah yang salah pada kasus Albania? Para pembuat skema piramida sudah jelas-jelas salah karena menipu masyarakat. Masyarakat yang mengikuti skema tersebut juga salah karena tidak kritis dalam menganalisis fenomena tersebut. Sedangkan pihak yang mengetahui masalah pada sistem tersebut juga salah karena lebih memilih diam untuk menghindari antipati masyarakat yang terlanjur menyukai skema tersebut. Pendekatan pragmatis dalam bentuk “yang mau ikut silakan ikut dan yang tidak mau silakan diam” dalam menyikapi hal ini tidak dapat dibenarkan.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar